Kupang, WartaSAJ-Sabtu, 20 april 2024, Literasi yang di bawakan oleh Siswi-siswi kelas XI Bahasa kali ini bertema tentang sosok Mgr. Gabriel yohanes wilhelmus manek, SVD (Lay tjong Sie) seorang imam SVD (Serikat Sabda Allah) sekaligus menjadi Uskup di Keuskupan Larantuka dan Keuskupan Agung Ende. Mgr. Gabriel Manek pernah mendirikan Kongregasi suster-suster PRR (Putri Reinha Rosari) di Larantuka, Flores Timur dan masih berdiri hingga saat ini. Beliau wafat pada 30 November 1989 di Lakewood, Amerika Serikat ketika sedang menjalani pengobatan di salah satu Rumah Sakit.
Semasa hidup, beliau telah banyak berjasa dan berkorban bagi banyak orang, terkhususnya bagi para penderita penyakit kusta yang diasingkan di Tanjung Naga, Lembata pada kala itu. Beliau pergi mengunjungi mereka yang tidak pernah mendapat perhatian dan kasih sayang oleh orang lain, akan tetapi niat baiknya itu diketahui oleh tentara jepang lalu ia diintergograsi dan perahunya pun dibakar tak tersisa.
Tidak sampai di situ saja, bahkan ketika beliau sedang berada di Amerika Serikat, beliau terus semangat untuk melayani orang-orang kecil yang berada di suku indian di arizona. “Mgr. Gabriel Manek memperlakukan orang Indian seperti saudaranya sendiri. Bahkan Suku Navajos mengangkat dia menjadi kepala suku mereka,” Ucap Ann Dwinnel yang melayani dan merawatnya selama di Amerika.
Mgr. Gabriel manek juga pernah berkata “Jangan pernah membeda-bedakan suku, ras dan dari golongan mana pun. Karena dengan demikian, kamu tidak akan pernah melihat Allah,” ucapnya kepada umat atau imam yang berkunjung. Karena iman dan kecintaan nya terhadap orang-orang kecil inilah yang membuat ia menjadi sosok yang paling dikagumi oleh banyak orang hingga saat ini.
Pada penghujung literasi, para pemateri juga sempat menjelaskan nilai-nilai yang dapat kita ambil dari kisah hidup dan Kepribadian yang dimiliki Mgr. Gabreil Manek yaitu: “nilai beriman teguh, cinta kasih, mengabdikan seluruh hidup, memperjuangakn keadilan, dan rendah hati”.