Wartasaj.com-Kamis, 12 Juni 2025 Hotel Pelangi Kota Kupang didatangi sejumlah peserta didik dari enam belas (16) kabupaten/kota. Kedatangan mereka adalah untuk mengikuti Lomba Debat Indonesia (LDI) tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan LDI di hotel Pelangi sejak Kami, 12 Juni 2025 sampai Sabtu, 14 Juni 2025.
Masing-masing tim mengutus tiga peserta didik dan seorang pendamping. Biaya kegiatan di hotel ini sepenuhnya adalah tanggung jawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT.
SMA Sto. Arnoldus Janssen mengutus tiga peserta didik yaitu Reinha R. N. Seluru (Neina), Virginia T. Betan (Fira) dan Claudia R. Kelen (Ririn) dan Bapak Theodorus Raya Todo Boli, S.Pd sebagai pendamping
Terdapat empat belas (14) mosi yang perlu didalami oleh tim-tim debat. Waktu yang disediakan untuk mendalami mosi cukup singkat.
“Kami berjuang mempersiapkan dan mendalami mosi dalam waktu yang diberikan, dan waktu relatif singkat,” kata Ririn, salah satu peserta debat dari SMA Santo Arnoldus Janssen.
Bukan tidak mungkin, waktu yang singkat benar-benar digunakan oleh peserta debat untuk mendalaminya. Bahkan mereka harus mengorbankan waktu istirahat malam. “Kami masih harus membaca dan mendalami mosi-mosi itu, sampai kami mengorbankan waktu tidur malam”, Kata Vira.
“Ya, kami harus bangun lebih pagi untuk membaca dan mendalami mosi-mosi debat”, lanjut Neina.
Perjuangan yang tanpa kenal lelah menuai keberhasilan. Tim debat SMA Santo Arnoldus Janssen lolos ke putaran final.
Terdapat enam (6) tim debat yang lolos ke putaran final. Tim-tim itu adalah SMA Seminari Pius XII Kisol, SMAN 1 Kefamenanu, SMA Sto. Arnoldus Janssen, SMA Frateran Ndao, SMAN 1 Sumba dan SMA Seminari Hokeng.
Keenam tim debat ini mendalami tiga (3) mosi yang diberikan dewan juri. Masing-masing tim diberikan waktu untuk membaca dan mendalami tiga mosi.
Keenam tim ini mempertanggungjawabkan mosi-mosi mereka di hadapan dewan juri yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya. Ketiga juri yang dipercayakan adalah: Dr. Yohanis Nurak Siwa, S.Pd., M.Pd, Yohanes Pemandi Lian, S.Pd., M. Hum dan Yohanes Kornelius Ethelbert, S.Fil., M.PA.
Laga final debat sangat menarik perhatian penonton. Para penonton kagum dengan penampilan para finalis, sebab mereka menyampaikan argumentasi-argumentasi dengan logika berpikir yang kritis.
Para penonton nyaris tak kedip. “Debat kali ini bikin mata melotot, sangat seru dan sangat inspiratif,” ungkap salah seorang penonton.
Laga final berakhir. Tim-tim debat menunggu hasil penilaian dewan juri beberapa waktu. Pendamping dan peserta debat menunggu dengan penuh kegelisahan sambil berdoa.
Pengumuman debat sudah di depan mata. Saat dewan juri mengumumkan kemenangan, para peserta diharapkan menanggapinya dengan tepukan tangan, tanpa harus berteriak. Demikian himbauan dari pembawa acara.
Beberapa sekolah yang menduduki juara debat tingkat provinsi tahun ini sesuai dengan penilaian dewan juri adalah SMAN 1 Sumba sebagai juara harapa tiga, SMA Seminari Hokeng sebaga juara harapan dua, SMA Frateran Ndao sebagai juara harapan tiga, SMAN 1 Kefamenanu sebagai juara tiga, SMA Seminari Pius XII Kisol sebagai juara dua, dan SMA Sto. Arnoldu Janssen sebagai juara satu.
Di tempat yang berbeda, tim wartasaj.com berusaha menghubungi pendamping utama debat SMA santo Arnoldus Janssen, Bapak Oktavianus Pepin Surisno, S. Pd. yang tengah mengikuti kegiatan di luar pulau. Pak Okta mengaku sangat gembira untuk prestasi tim debatnya sebagai juara satu.
“Saya sangat bergembira, walaupun pendampingan jarak jauh, melalui handphone, saya dapat menuntun adik-adik dan mereka sangat luar biasa”, kata Pak Okta.
Pak Raya sebagai pendamping kedua tim debat juga menyampaikan apresiasi kepada tim debat SAJ karena hasil yang gemilang.
“Apresiasi yang tinggi kepada tim debat SAJ yang sangat menginspirasi. Mereka dapat mempertanggungjawabkan argumentasi-argumentasi dengan benar ketika mereka berada pada pihak “pro”maupun “kontra,” ungkap Pak Raya.
Beberapa pihak mnyampaikan profisiat kepada tim debat SMA Santo Arodus Jassen, di antaranya disampaikan oleh Kabid Dikmen Dinas Pendidikan dan Keudayaan NTT mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Bapak Ayub Sanam, S.Pd, Ketua MKKS Kota Kupang Bapak Hendrikus Hati, S.Pd., MM., dan semua kepala sekolah menengah se-kota Kupang serta orang tua peserta didik.
