WartaSAJ- Sebagai bagian dari aplikasi nyata dari semangat literasi, SMA St. Arnoldus Janssen Kupang bekerja sama dengan Fakultas Filsafat Universitas Widya Mandira Kupang (FF Unwira Kupang) mengadakan pelatihan penulisan esai bagi guru-guru dari beberapa sekolah di Kota Kupang dan juga kepada para karyawan Radio Tirilolok Kupang. Pelatihan yang bertajuk “Workshop dan Latihan Menulis Esai dengan Pendekatan Maieuticha Techne” ini dilaksanakan dalam bingkai Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diinisiasi oleh FF Unwira Kupang. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai Kamis, 19 September 2024 sampai Jumat, 20 September 2024 dan bertempat di SMA St. Arnoldus Janssen Kupang.
Di hari pertama, para peserta pelatihan diperkenalkan dengan esai oleh pemateri pertama, P. Eduardus Dosi, SVD, seorang penulis sekaligus dosen ilmu komunikasi Unwira Kupang. Dalam materi ini, P. Edu pertama-tama mengajak para peserta pelatihan untuk membiasakan diri dalam mencari dan menggali inspirasi yang dapat dipakai ketika mulai menulis esai. Ini adalah proses kreatif masing-masing penulis yang sangat bergantung pada persiapan diri masing-masing penulis. Menurut P. Edu, proses kreatif seharusnya bukanlah sesuatu yang susah untuk digapai jika masing-masing terbiasa merefleksikan peristiwa-peristiwa hidupnya.
Selanjutnya, masih dalam materi yang sama, P. Edu memperkenalkan kepada para peserta didik karakteristik dan poin-poin yang perlu diperhatikan ketika menulis sebuah esai. Menurut P. Edu, esai harus dibuat berdasarkan kerangka yang jelas, mulai dari pendahuluan, isi sampai penutup. Dalam materi ini, peserta pelatihan dilatih untuk melihat struktur dan bagan sebuah esai secara umum.
Dengan merujuk pada materi tentang kerangka esai yang diberikan oleh P. Edu, P. Petrus Tan, SVD sebagai pemateri kedua mencoba untuk menawarkan metode Maieuticha Techne sebagai pendekatan yang bisa dipakai dalam menulis esai. Maieuticha Techne sendiri sebenarnya adalah suatu metode yang dipakai Socrates dahulu ketika mengajar di alun-alun kota Athena. Istilah ini merujuk pada upaya untuk mencapai suatu kebenaran dengan terus mengajukan pertanyaan berdasarkan jawaban yang diperoleh. Dengan terus mengajukan pertanyaan, setiap jawaban yang diperoleh diuji keabsahannya dan secara perlahan menuntun pada kebenaran yang sesungguhnya.
Dalam pelatihan esai ini, Maieuticha Techne digunakan untuk berdialog dengan teks dan esai yang hendak ditulis. Pada bagan kerangka esai, diajukan pertanyaan-pertanyaan penuntun yang kemudian membantu penulis dalam merumuskan pokok yang hendak ditulisnya. Ini adalah pendekatan yang dialogal, suatu pendekatan terhadap teks yang menurut P. Peter sangat efektif dalam menulis esai.
Para peserta pelatihan pun kemudian digembleng untuk menentukan judul esai yang hendak ditulis dan dengan berpedomankan Maieuticha Techne, para peserta pelatihan diminta untuk menulis esai mereka. Di sini, semua peserta pelatihan sama-sama belajar dalam untuk menulis esai dengan baik.
Di hari kedua, para peserta didik dibimbing lagi dalam menulis esai. Ini adalah tahap revisi di mana P. Peter sebagai tutor menggembleng masing-masing peserta pelatihan secara pribadi untuk melihat kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya untuk menjadi sebuah esai yang baik. Pelatihan ini berjalan dengan sangat baik dan para peserta pelatihan terlihat sangat antusias dalam mengikutinya.
Akhirnya, dalam kata penutup, Rm. Yudha Pramana, Pr, sebagai dosen FF Unwira kembali menekankan betapa pentingnya menulis dalam dunia pendidikan, bukan hanya sebagai tuntunan pekerjaan tetapi juga sebagai suatu kerja untuk keabadian. “Semoga kita semua dikenang sampai abadi melalui tulisan-tulisan kita”, ucap Rm. Yudha.