wartasaj-Sejumlah peserta didik, beberapa imam dan bruder hadir dalam sosialisasi tentang lectio divina. Lectio divina terdiri dari dua kata bahasa latin yaitu lectio yang berarti bacaan dan divina yang berarti suci. Lectio divina berart bacaan suci. Sosialisasi lectio divina dibawakan oleh Pater Salvator Towary, SVD. Sebelum memperkenalkan lectio divina, Pater Stefanus Lio, SVD sebagai pimpinan Biara Bruder Gregorius (BBG) menyampaikan sapaan selamat datang kepada Pater Sal, SVD, sapaan akrab pria yang mencintai Kitab Suci sejak seminaris.
Pater Sal, SVD membuka sosialisasi ini dengan sebuah cuplikan video tentang ajakan Paus Fransiskus untuk mencintai keheningan dengan durasi 5 sampai 10 menit. “Keheningan itu merupakan sumber inspirasi dan energi yang memberikan daya kreatif dan inovatif, tegas Pater Sal, SVD. “Kitab suci dibacakan dan direnungkan dalam durasi waktu tersebut dapat menjadi inspirasi untuk memperoleh kekuatan batin”, lanjutnya. Dengan membaca dan merenungkan Kitab Suci kita mengenal Tuhan. “Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus, demikian kata Santo Hieronimus.
Ada beberapa cara membaca Kitab Suci menurutnya. Pertama, membaca Kitab Suci secara berkesinambungan (lectio continua). Kedua, membaca Kitab suci dengan penuh perhatian (lectio assidua). Ketiga, membaca Kitab Suci dalam suasana doa. Keempat, membaca Kitab Suci secara dialogis (lectio dialogia) dan membaca Kitab Suci secara liturgis (lectio liturgia). Kita semua diundang untuk memilih salah satu di antaranya sesuai dengan kinginan kita, ungkap Imam yang sudah merayakan perak imamatnya beberapa tahun lalu.
Selain cara-cara membaca Kitab Suci, Pater Sal, SVD juga memperkenalkan secara khusus dan dalam tentang lectio divina. Ada beberapa langkah dalam lectio divina. Membaca Kitab Suci, merenungkan Kitab Suci dengan sikap duduk yang tepat dan nyaman, berdialog intim dengan Tuhan dalam meditasi dan kontemplasi, doa (oratio) yaitu ungkapan hati kepada Tuhan melalui pengalaman kontemplasi, dan aksi sebagai ungkapan konkret terhadap permenungan Kitab Suci. Lectio divina itu sederhana, yang diharapkan adalah ketekunan dalam menjalankannya, lanjutnya sembari mengajak hadirin.
Kegiatan ini berlangsung di aula SMA Santo Aroldus Janssen pada Sabtu, 01 Februari 2025 pukul 18.00 wita. Sosialisasi ini dilakukan sebagai agenda menjelang 150 tahun SVD yang terjadi pada 8 September 2025. Sosialisasi ini juga merupakan agenda komunitas Biara Bruder Gregorius untuk memperkenalkan Kitab Suci kepada para peserta didik yang memilih asrama. Asrama Biara Bruder Gregorius sudah berjalan beberapa tahun, dan ini menjadi tahun yang ketiga. Asrama ini diperuntukan kepada adik-adik perempuan yang berdomisili di luar kota Kupang. Jumlah peserta asrama adalah 53 orang. Mereka ditangani secara langsung oleh dua suster dari Kongregasi Puteri Maranatha. Kongregasi ini didirikan oleh Mgr. Anton Pain Ratu, SVD.
Sosialisasi lectio divina berjalan dengan lancar. Beberapa hal langsung dipraktikan oleh peserta yang hadir, misalnya cara duduk dan cara-cara bermeditasi dan berkontemplasi. Semua hadirin mengaku gembira dan puas atas program ini. “saya puas dengan kegiatan ini karena langsung dipraktikan, ungkap salah satu peserta. Kegiatan ini ditutup dengan mendaraskan doa “suku jam” secara bersama-sama.