Di kota Damai, di bukit Golgota
Sebuah kisah terukir, abadi nyata
Bayangan silang, di bawah langit kelabu
Menceritakan derita, penuh air mata
Yesus, Sang Gembala, tertunduk lelah
Beban dosa dunia, ditanggung-Nya rela
Paku menusuk tangan, kaki terluka
Tubuh tersiksa, hati tetap teguh
Pukulan cambuk, hinaan dan cercaan
Tak mampu memadamkan cahaya iman
Ia tetap tegar, di tengah derita
Demi umat manusia
Di atas salib, nafas mulai terengah
Doa terucap, “Ya Bapa, ampunilah mereka”
Cinta tak bertepi, mengalir deras
Mencurahkan rahmat, menghapus dosa
Kemudian sunyi, dunia seakan berhenti
Langit berkabung, gelap menyelimuti
Bumi bergetar, batu-batu terbelah
Tirai Bait Suci tercabik-cabik terbelah