Aku Sebatang Kayu
Aku bukan pohon di taman
Bukan hiasan di ruang pesta
Aku hanyalah kayu kasar
Dipaku menjadi saksi luka
Tanganya kugendong
Tubuhnya kupeluk
Darahnya membasuhku
Dan sejak itu aku bukan lagi sekadar kayu
Dulu aku ditakuti
Kini aku dicintai
Karena di tubuhku
Dosa digantung
Kasih menjadi nyata
Aku bersorak saat fajar
Hari pertama Minggu itu
Dalam kisah kubur kosong
Kematian bukanlah akhir dari ziarah iman