Oleh: Verena V.G Asa ( XB )
Judul buku : Poetic December
Penulis : Ratih Prandnyaswari
Penerbit : Media Kita
Tahun Terbit : 2019
Jumlah halaman : 216
Sinopsis
Kayra tidak pernah menyangka bahwa bulan Desember akan selalu membawa sebuah kejutan baginya. Setiap tahun, tepat di bulan itu, ia menemukan sebuah gulungan kertas kecil yang diselipkan di wiper mobilnya. Gulungan itu berisi kata-kata indah, puitis, dan penuh makna, seolah ditulis oleh seseorang yang mengenalnya dengan baik, seseorang yang tahu bagaimana cara menyentuh hatinya lewat tulisan.
Surat-surat itu tidak pernah datang sendirian; selalu ada satu tangkai mawar yang menyertainya kadang mawar merah, kadang mawar putih menambah misteri sekaligus kehangatan dalam setiap pesan yang diterimanya. Namun, Kayra tidak pernah tahu siapa sosok di balik semua itu. Misteri ini membuatnya terus bertanya-tanya: apakah ada seseorang yang diam-diam mencintainya, ataukah itu hanya permainan iseng yang belum terungkap?
Di tengah tanda tanya besar itu, hadir dua sosok pria yang kemudian mengisi hari-hari Kayra. Gala, lelaki dengan reputasi sebagai playboy, yang kerap dianggap berbahaya bagi hati perempuan. Kayra berusaha menjaga jarak, karena ia tahu betul bahwa terlalu dekat dengan Gala berarti mengundang luka. Namun, entah mengapa, ada sesuatu pada sosok Gala yang sulit diabaikan, ada karisma sekaligus sisi lain yang membuat Kayra sedikit bimbang. Lalu datang Arga, lelaki berbeda yang menawarkan ketenangan.
Arga hadir dengan sikap hangat, sederhana, dan perlahan mampu mencairkan hati Kayra yang penuh keraguan. Di antara keduanya, Kayra seolah berdiri di persimpangan, tak tahu harus memilih jalan mana untuk berlabuh.
Seiring waktu, surat-surat misterius itu justru semakin memengaruhi pilihan hatinya. Kayra merasa ada kaitan antara surat penuh puisi dengan salah satu dari dua pria tersebut, namun ia tak memiliki cukup bukti untuk memastikan. Misteri itu menjadi benang merah yang menggiringnya pada perjalanan penuh rasa penasaran, ketakutan untuk salah memilih, sekaligus harapan akan kebahagiaan.
Kelebihan :
- Gaya bahasa yang puitis dan emosional Ratih berhasil membangun atmosphere lewat bahasa yang lembut, deskripsi perasaan, dan momen-momen kecil yang mengena. Surat-surat romantis dan suasana Desember yang sendu dan syahdu makin memperkuat mood novel.
- Karakter yang bisa dirasakan empatinya. Kayra, sebagai tokoh utama, diceritakan memiliki sisi tidak sempurna; dia punya rasa penasaran, keraguan, takut terluka, tapi juga tetap berharap dan ingin bahagia. Hal ini membuat pembaca bisa ikut terbawa perasaan. Ditambah Luna, sahabatnya, yang mendukung Kayra di masa sulit.
- Konflik yang relatable. Persoalan hati yang harus memilih, rasa penasaran terhadap misteri, takut terluka lagi, serta ketidakpastian dalam hubungan. Ini perkara yang banyak orang alami. Novel ini menyajikannya dengan “ringan” namun tetap punya bobot emosional.
- Setting & simbolisme. Surat misterius plus mawar sebagai simbol romantisme serta misteri. Bulan Desember dan suasana mendung dan hujan sebagai latar mood yang pas untuk tema kerinduan, penantian, dan perasaan yang belum pasti. Ini memperkuat nuansa estetika novel.
Kelemahan :
- Alur yang bisa diprediksi. Beberapa pembaca mungkin akan merasa plot novel ini cukup klise: gadis yang menerima surat misterius, dua kandidat dalam cinta, dan keharusan memilih. Bagi yang sering membaca novel romance dengan tema serupa, mungkin tidak banyak kejutan.
- Pengembangan konflik karakter pendukung bisa lebih kuat. Fokus utama pada Kayra, Gala, dan Arga. Karakter lain seperti sahabat (Luna) sudah ada tapi tidak terlalu banyak ruang untuk berkembang atau berdiri sendiri dari bayang-bayang konflik utama.
- Kesinambungan misteri surat kurang eksploratif. Misteri siapa pengirim surat menjadi motor cerita, tetapi ada saat di mana penyelesaiannya atau proses pencarian mungkin terasa agak melambat atau kurang memuaskan untuk pembaca yang mengharapkan twist atau pengungkapan dramatis.
- Emosi yang sangat “manis” bisa terasa terlalu ideal. Bagi pembaca yang menyukai realisme keras atau konflik yang berat, novel ini mungkin terasa terlalu ringan, “aman”, dan terlalu romantis tanpa sisi gelap yang lebih kompleks.
Kesimpulan :
Secara keseluruhan, Poetic December adalah novel romance ringan yang efektif menghadirkan nuansa kerinduan, penantian, dan rasa ingin tahu lewat rangkaian surat misterius dan pilihan hati. Untuk pembaca yang menyukai kisah cinta dengan sentuhan puitis dan suasana yang melankolis, terutama di musim Desember, buku ini akan terasa menghangatkan.














