Example 700x300
Example floating
Example floating
Rohani

DI BALIK ARNOLDUS YANG HEBAT ADA KELUARGA YANG LUAR BIASA (BAGIAN PERTAMA)

747
×

DI BALIK ARNOLDUS YANG HEBAT ADA KELUARGA YANG LUAR BIASA (BAGIAN PERTAMA)

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

WartaSAJ|| Arnoldus Yanssen lahir pada tanggal 5 Nopember 1837 di Goch (daerah pertanian), sebuah kota kecil di Jerman Barat yang terletak di daerah perbatasan Jerman dan Belanda. Ayahnya adalah Gerardus Yanssen dan Ibunya adalah Katharina Wellessen. Saudara-saudarinya berjumlah sepuluh (10) Orang. Arnoldus Janssen adalah anak kedua. Salah satu saudaranya adalah seorang bruder Kapusin yang bernama Wihelmus. Ketika menjadi Bruder, namanya adalah Br. Yuniperus. Demikianlah kebiasaan dalam trasisi biara saat itu, nama asli diganti.

Keluarga Arnoldus Janssen adalah keluarga yang sederhana. Gerardus Janssen sebagai petani dan Katharina sebagai ibu rumah tangga. Mereka memiliki sebidang tanah, beberapa ekor sapi, babi dan usaha angkutan. Kesaksian Wilhelmus (saudara Arnoldus Janssen) adalah sebagai berikut: “Ayah Gerardus adalah seorang yang tekun dan pekerja keras, Gerardus muda, pada usia 13 tahun bekerja sebagai pengemudi kereta. Ia disiplin dan tegas. Ia mengajarkan kami untuk berkerja keras dan disiplin. Anak-anak akan ditegur sebanyak dua kali jika berbuat salah dan jika mengulangi kesalahan yang sama akan menerima sanksi berganda. Ayah, seorang yang saleh. Ia suka berdoa rosario dan berdevosi kepada Tritunggal Maha Kudus, khususnya Roh Kudus. Ayah selalu menekankan doa sebelum dan sesudah bekerja dan mengajarkan kami tentang sikap hormat waktu berdoa. Satu kalimat yang selalu kuingat dari mulut ayah adalah “semuanya dengan Allah”.

Example 300250

Katharina Wellessen, ibunda Arnoldus Janssen adalah seorang wanita sederhana. Tentang katharina, Wilhelmus berkisah: Ibu adalah seorang wanita yang suka berdoa. Ia tidak pernah lelah berdoa. Pada setiap hari Minggu, pada setiap jam 5 pagi, ia bangun dan mempersiapkan diri menuju gereja. Di dalam gereja, ia berdoa berjam-jam. Ibu pernah bertutur “kalau saya tidak pergi misa, pekerjaan saya sama sekali tidak selesai”. Dia mengalami kegembiraan ketika menerima berkat dari sakramen Maha Kudus dan mengalami pembebasan batin dalam sakramen tobat. Ibu kurang sehat, namun semua urusan rumah dikerjakan dengan setia. Ibu seorang pendidik yang baik. Ia biasa menasehati kami dengan berbagai pribahasa. Misalnya: Orang malas bantal setan. Orang yang tidak setia dalam hal-hal kecil akan tidak setia juga dalam hal-hal besar. Lebih baik berpuasa dari dosa dari pada berpuasa dari roti. Katakan kepadaku dengan siapa engkau bergaul dan saya akan mengatakan siapakah engkau. Jam-jam emas adalah waktu pagi. Jagalah bibir dan tangan yang murni agar hidupmu selamat. Kebiasaan lain dalam keluarga ini adalah membacakan prolog Yohanes (Yoh 1:1-18) pada malam hari, doa rosario dan membaca majalah-majalah tentang misi.

Arnoldus Yanssen dan saudara-saudaranya dididik dalam aturan dan disiplin yang ketat, daya juang dan semangat kerja yang tinggi, serta dalam semangat doa dan iman yang mendalam. Iman dan kesalehan sebagai ciri dari kehidupan keluarga Gerardus Janssen. Latar belakang keluarga ini turut mempengaruhi kepribadian Arnoldus Yanssen pada masa-masa selanjutnya.

 

Example floating

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *