wartaSAJ.com – Seni bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat untuk mengasah daya kritis dan kreativitas. Di sekolah, pendidikan seni berperan penting dalam membentuk siswa yang inovatif dan reflektif terhadap lingkungannya. Melalui seni, mereka belajar mengekspresikan ide serta menghadapi tantangan dengan cara yang unik. Bagaimana seni dapat menjadi jalan menuju kesuksesan?
Oleh:
Karolus Budiman Jama
Dosen Seni dan Koprodi S-2 Ilmu Linguistik Pascasarjana Undana
Seisi ruangan terdiam saat dua orang siswa menyajikan sebuah pementasan kolaborasi musik dan puisi. Pertunjukan dimulai dari seorang siswi memainkan instrument musik keybord. Selang beberapa bar permaian musik, pertunjukan disusul dengan puisi. Alunan music melodius dan tenang serta pembacaan puisi yang tegas namun lembut menghasilkan efek teduh. Di tengah cuaca yang cukup panas, peserta antusias menikmati pertunjukkan singkat itu.
Recital music dan puisi yang dadakan itu merupakan wujud daya kritis dan bukti kreativitas siswa dalam merespon lingkungannya.
Pendidikan Seni: Mengasah Daya Kritis dan Kreativitas
Karya seni dihasilkan karena ada daya kritis seniman. Karya seni juga terealisasi karena ada proses kreatif. Sebaliknya, kreatifitas dan daya kritis muncul karena seni yang terus berkembang. Seni, kritis dan kreativitas itu saling mengandaikan.
Sebuah karya seni, dihasilkan dari kemampuan seniman dalam merespons keadaan di sekitarnya, pengalamannya, kemudian menjadi sebuah ide. Ide itu kemudian diabstraksikan dan diimajinasikan.
Mustahil, seorang seniman dapat berkarya jika di dalam dirinya tidak memiliki daya kritis dan kreativitas. Meskipun ia dapat menghasilkan sebuah karya, karya seni itu tidak bertahan lama, mudah tenggelam dan hasilnya biasa-biasa saja.
Seorang seniman dalam menghasilkan sebuah karya seni, tidak cukup hanya dengan kemampuan atau keterampilannya, tetapi juga didasari pada inspirasi dan kontemplasi. Sumber inspirasi seniman bisa dari mana saja. Bisa dari alam, lingkungan sosial, budaya, bahkan sesuatu yang jarang kita jumpai.
Karya seni yang bersumber dari inspirasi dan kontemplasi, memberi daya magis dan decak kagum dari penikmat seni. Dalam daya kritis dan dunia kreatifnya, seniman selalu memunculkan sesuai hal tak terduka. (semacam kejutan/surprise). Termasuk gaya seninya, bahkan penampilannya yang unik. Misalnya, seniman lukis.
Perkembangan seni dan sejarah seni selalu berbicara tentang tokoh-tokoh penting yang hebat dalam berkarya. Memiliki masterpiece. Karena itu, setiap seniman selalu memiliki tokoh yang diidolakan dan menjadi kiblat karyanya.
Kehebatan tokoh-tokoh dan seniman tentu tidak muncul seketika. Mereka terus mengasah keterampilan dengan daya kritis dan kreatifitas. Aktivitas seni di sini mengimplikasi pada kemampuan kritis dan kreatifitas.
Aktivitas seni yang berkelanjutan dari para tokoh dan seniman hebat ini merupakan bagian dari proses pembelajaran.
Pendidikan seni di sekolah atau lembaga seni lainnya baik formal, non-formal dan informal merupakan bagian dari mengasah kemampuan seni, daya kritis dan kreatifitas. Dalam seni, seniman menciptakan inovasi dan eksplorasi bentuk, media, serta teknik yang baru.
Seni memunculkan berbagai imajinasi. Dan imajinasi ini sebagai pendorong perkembangan individu maupun masyarakat. Seni itu pada prinsipnya sarana bagi individu untuk mengekspresikan ide, emosi, dan gagasan. Seni melekat dengan imajinasi.
Pendidikan seni di sekolah, selain mengasah daya kritis dan kreatifitas, juga berkontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan seni. Aktivitas seni yang konsisten dalam lembaga pendidikan menumbuhkan potensi seni siswa. Dan, dengan sendirinya terbentuk kultur kritis dan inovatif dalam diri siswa.
Di sinilah letak pendidikan seni dan peran seniman membuat era baru yang dapat mengubah zaman.
Seni: Jalan Lain Menuju Kesuksesan
Pertunjukan singkat yang dinarasikan di awal tulisan ini merupakan bentuk kreativitas siswa dalam merespons suasana seminar seni di SMA St. Arnoldus Janssen. Sebuah sekolah menengah atas binaan SVD (Societas Vervi Divini/Serikat Sabda Allah). Seminar ini mengusung tema “Seni Sebagai Jalan Hidup: Perspektif Budaya, Kreativitas, Dan Karier”, dengan sub tema “Karier Di Dunia Seni: Antara Passion Dan Profesi”.
Seminar Pendidikan dengan tema seni ini merupakan bentuk literasi seni sekaligus bentuk penguatan terhadap Pendidikan seni di sekolah. Sebagai bentuk litersasi seni, seminar ini memberi informasi kepada siswa, bahwa seni merupakan bidang yang menjanjikan bagi karir dan kesuksesan di masa depan.
Dalam perkembangannya, sejak semula, seni bukan hanya sebagai hobi. Aka tetapi juga dapat menjadi pilihan karier yang menjanjikan. Banyak tokoh-tokoh hebat yang sukses dan bahkan menjadi mapan secara ekonomi berkat ketekunan dalam dunia seni.
Seni tidak hanya sebagai ekspresi pribadi, tetapi juga memiliki peran besar dalam budaya, kreativitas, dan pengembangan karier.
Era sekarang, seni memilik peluang dalam industri kreatif, seperti musik, seni rupa, teater, desain, dan film. Melalui dunia seni, para siswi dan siswa dapat meraih kesuksesan. Hingga menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja bagi orang lain.
Bahkan melalui dunia seni, seseorang dapat menduduki jabatan politis. Di sini seni memiliki fungsi politis. Kunci utamanya adalah menekuni seni sebagai passion.
Passion dari akar kata Bahasa latin “pati” artinya penderitaan. “Patient” bahasa Inggris kesabaran. Kata pati ini kemudian berubah menjadi “passio” artinya penderitaan. Dalam perkembangannya, kata ini (Passion) berarti perasaan cinta, gairah, dan semangat mendalam terhadap suatu hal, kegiatan, atau tujuan tertentu.
Menekuni seni dengan segala bentuk pengorbanan dan kecintaan akan menjadi sukses. Banyak orang menjadi sukses karena memulai sesuatu dari kesenangan dan mungkin juga hanya iseng-iseng. Namun karena intens dan serius, mereka mendapat keuntungan meskipun awalnya hanya sedikit. Kemudian berkembang, dan pemicu untuk serius menjadikan seni sebagai profesi.
Ketekunan terhadap dunia seni mengantar seseorang untuk menjadi sukses. Kesuksesan dalam dunia seni tidak hanya diukur dengan keuntungan finansial yang dimiliki. Keuntungan finansial hanyalah bonus dari kerja keras dalam dunia seni.
Kesuksesan utama dalam seni adalam menciptakan karya seni yang memberi dampak luar biasa bagi masyarakat. Terutama terbangunnya daya kritis dan inovatif. (*)